Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Al Badr

Tajwid dan Qiroah

Kurikulum Rumah Qur’an Al Badr

Dasar dasar ilmu tajwid yang praktis, paling nyaman, dan mudah digunakan

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam membaca Al-Qur’an adalah memahami ilmu tajwid.


Ilmu Tajwid mencakup beberapa aturan pokok dalam membaca Al Qur’an secara sistematis mulai dari nun sukun atau tanwin hingga hukum qalqalah, sehingga akan sangat memudahkan bagi siapa saja yang ingin pandai membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.

Secara bahasa, kata ‘tajwid’ berasal dari kata dalam bahasa Arab : ‘jawwada-yujawwidu-tajwid’ (جوّد-يجوّد-تجويدا) yang artinya membaguskan.

Adapun menurut istilah, tajwid adalah membaguskan bacaan huruf-huruf atau kalimat-kalimat yang terdapat di dalam ayat ayat Al-Qur’an satu persatu dengan terang, teratur, perlahan, dan tidak tergesa-gesa. Sehingga, ilmu tajwid dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Dengan kata lain, tajwid adalah ilmu yang membahas huruf demi huruf, hingga kata demi kata dalam ayat Al-Qur’an baik dari segi penetapan sifat sifat huruf maupun pekerjaan untuk menunaikan hak hak yang terkandung di tiap tiap huruf hijaiyah yang yang secara lazim mutlak diperlukan.

Mengenal 16 jenis aturan dalam membaca Al Qur’an

Ada beberapa macam aturan main dan hukum tajwid terkait dengan bacaan Al-Qur’an.

Di antaranya adalah hukum nun sukun dan tanwin, hukum mim sukun, hukum mim dan nun bertasydid, hukum mad, hukum idgham shagir, dan qalqalah.

1. Kelompok hukum nun sukun dan tanwin.

Terdiri diri dari izhar halqi, idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah, iqlab, dan ikhfa hakiki.

2. Kelompok hukum mim sukun.

Terdiri dari ikhfa syafawi, idgham mimi, dan izhar syafawi.

3. Kelompok hukum mad.

Terdiri dari mad ashli ( utama ) dan mad far’i ( cabang ).

4. Kelompok hukum idgham shagir ( kecil / tanpa dengung ).

Terdiri dari idgham mutamatsilain, idhgam mutajanisain, dan idgham mutaqaribain.

5. Kelompok hukum qalqalah.

Terdiri dari qalqalah sugra dan qalqalah kubra.

Berikut adalah penjelasan dasar dasar ilmu tajwid praktis dan mudah secara terperinci :

I. Izhar Halqi

Secara bahasa, izhar adalah bayan atau jelas, sedangkan menurut istilah adalah membaca nun mati (نْ) atau tanwin ( ـَــًـ , ـِــٍـ , ـُــٌـ ) dengan jelas tanpa suara yang didengungkan atau yang disamarkan.

Ada enam huruf izhar, yaitu hamzah (ء), kha (ح), ha (خ), ain (ع), ghain (غ), dan ha’ (هـ).

Contoh bacaan izhar dalam Al Qur’an :

مَآ أَغْنَىٰ عَنْه

(QS Al Lahab: 2)

Contoh penerapan hukum Izhar antara nun sukun yang bertemu dengan huruf huruf Izhar.

Contoh penerapan hukum Izhar antara tanwin yang bertemu huruf huruf Izhar.

Idgham

Huruf huruf Idhgom ada 5, terbagi menjadi menjadi dua bagian, yaitu Idhgom bighunnah / ma’al ghunnah ( berdengung ) dan Idghom bilaghunnah.

Huruf huruf Idhgom terdiri dari 6 buah :

II. Idgham Bighunnah

Secara bahasa, idgham artinya idkhal atau memasukkan, sedangkan secara istilah adalah menyamarkan atau meleburkan nun mati atau tanwin dengan huruf-huruf idgham sehingga seolah-olah menjadi satu huruf yang bertasydid.

Adapun, idgham bigunnah yaitu jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ya (ي), nun (ن), mim (م), dan wau (و), maka harus dibaca idgham disertai dengan dengung di hidung (gunnah).

Contoh bacaan idgham bighunnah :

أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ

Arab latin: Abī lahabiw wa tabb

(QS Al Lahab: 1)

Beberapa contoh penerapan hukum Idhgom bighunnah ( ma’al ghunnah ) ketika nun sukun bertemu dengan huruf huruf Idhgom.

III. Idgham Bilaghunnah

Idgham bilaghunnah yaitu jika nun mati atau tanwin bertemu dengan lam (ل) dan ra (ر), maka harus dibaca idgham tanpa disertai dengung di hidung (gunnah).

Contoh bacaan idgham bilaghunnah di dalam Al Qur’an :

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ

Arab latin: Wa lam yakul lahụ…

(QS Al Ikhlas: 4)

IV. Iqlab

Secara bahasa, iqlab artinya memindahkan atau mengubah sesuatu dari asalnya, sedangkan menurut istilah adalah mengubah atau menggantikan nun mati menjadi mim disertai dengungan jika bertemu dengan huruf ba (ب).

Contoh bacaan iqlab dalam Al Qur’an :

مِنْۢ بَعْدِ

Arab latin: mimm ba’di

(QS Al Bayyinah: 4)

V. Ikhfa Hakiki

Hukum nun mati dan tanwin selanjutnya adalah ikhfa. Secara bahasa, ikhfa artinya sesuatu yang berarti menutupi atau menyamarkan.

Adapun menurut istilah, ikhfa adalah menyamarkan nun mati atau tanwin karena muncul suara dengungan (gunnah) jika bertemu dengan 15 huruf :

Huruf ikhfa antara lain kaf ( ك ), qaf ( ق ), fa’ ( ف ), zha ( ظ ), tha ( ط ), dhad ( ض ), shad ( ص ), syin ( ش ), sin ( س ), za’ ( ز ), dzal ( ذ ), dal ( د ), jim ( ج ), tsa’ ( ث ), dan ta’ ( ت ).

Contoh contoh penerapan hukum Ikhfa ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf huruf Ikhfa.

Contoh bacaan ikhfa di dalam Al Qur’an :

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ

Arab latin: Laqad khalaqnal-insāna

(QS At Tin: 4)

VI. Ikhfa Syafawi

Ikhfa syafawi yaitu ketika mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب). Dalam hal ini, mim sukun dibaca tampak samar disertai ghunnah.

Contoh ikhfa syafawi di dalam Al Qur’an :

تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ

Arab latin: Tarmīhim biḥijāratim

(Al Fil ayat 4)

VII. Idgham Mimi

Idgham Mimi adalah hukum bacaan ketika mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf mim yang berharakat (مَ مِ , مُ). Cara membacanya harus disertai dengan ghunnah.

Contoh idgham Mimi :

لَهُمْ مَايَتَقُوْنَ

Arab-latin: lahummmmaa yattaquuna

VIII. Izhar Syafawi

Izhar syafawi adalah ketika mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf hijaiyyah selain huruf mim (م) dan ba (ب). Cara membacanya mim sukun tampak jelas dan tanpa ghunnah.

Contoh izhar syafawi dalam Al Qur’an :

أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ

Arab latin: An’amta ‘alaihim (Al Fatihah ayat 7)

IX. Mim Bertasydid dan Nun Bertasydid

Mim bertasydid (مّ) dan nun bertasydid (نّ) juga dikenal dengan ghunnah musyaddah. Apabila bertemu hukum bacaan ini maka harus digunnahkan sepanjang 2 harakat.

Contoh mim bertasydid :

وَمِمَّا

Arab-latin: wa mimma

Contoh nun bertasydid:

إِنَّهُمْ

Arab-latin: innahum

Hukum Mad

Aturan tajwid selanjutnya adalah mad. Secara bahasa mad artinya bertambah dan memanjang, sedangkan menurut istilah adalah memanjangkan suara dengan huruf mad atau lin ketika adanya suatu sebab seperti hamzah (ء) dan sukun (ه).

Jenis jenis mad :

X. Mad ashli atau mad thabi’i ( utama )

Hukum ini berlaku pada alif (ا) sesudah fathah, ya (ي) sukun sesudah kasrah, dan wau (و) yang sesudah dhammah.

Contoh mad ashli di dalam Al Qur’an :

بِّ ٱلنَّاسِ

Arab latin: Birabbin-nās

(QS An Nas ayat 1).

XI. Mad Far’i ( cabang )

Hukum tajwid ini mengharuskan ayat dibaca lebih panjang dari mad asli. Tambahan dikarenakan adanya hamzah (ء) atau sukun (ه) dalam ayat. Contohnya adalah:

Contoh mad far’i di dalam Al Qur’an :

ءَآللَّهُ خَيْرٌ

Arab latin: Allāhu khairun

(QS An Naml ayat 59).

Pengertian Mad Far’i

Mad menurut bahasa artinya panjang, sedangkan far’i menurut bahasa artinya adalah cabang.

Mad far’i menurut istilah adalah hukum bacaan panjang yang terjadi karena terdapat hamzah, sukun, tasydid dan waqaf.

Macam Macam Mad Far’i :

Mad Far’i terbagi menjadi beberapa kategori, diantaranya :

1. Mad far’i karena hamzah

2. Mad far’i karena sukun

3. Mad far’i karena tasydid

4. Mad far’i karena waqaf

Uraian Mad Far’i

1. Mad Far’i Karena Hamzah

Pembagian Mad Far’i yang terjadi karena bertemu hamzah, diantaranya adalah :

1A. Mad Wajib Muttashil

1B. Mad Jaiz Munfashil

1C. Mad Shilah Thawilah

1D. Mad Badal

Penjelasan nya :

1A. Mad Wajib Muttashil

Hukumnya yaitu apabila terdapat bacaan mad thobi’i bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimat dan dibaca panjang 5 harakat atau 2 setengah alif.

Contohnya:

جَآءَ , اَلشِّتَآءِ , خُنَفَآءَ , عَآئِلاً

1B. Mad Jaiz Munfashil :

Hukumnya yaitu apabila terdapat bacaan mad thobi’i bertemu dengan huruf hamzah dilain kalimat dan dibaca panjang 5 harakat atau 2 setengah alif juga boleh dibaca 2 harakat atau 1 alif.

Contohnya:

يَدَآ اَبِيْ , مَآ اَغْنٰى , لَآ اَعْبُدُ , الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ

1C. Mad Shilah Thawilah

Hukumnya yaitu apabila ada bacaan mad shilah thawilah bertemu dengan huruf hamzah ( ء , أ ) didalam satu kalimat dan boleh dibaca panjang 5 harakat atau 2 setengah alif maupun 2 harakat atau 1 alif.

Contohnya :

مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗ , مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓ , مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً

1D. Mad Badal

Hukumnya yaitu apabila terdapat huruf hamzah ( ء , ؤ , ئ ) bertemu dengan Mad yang bermula dari huruf hamzah sukun atau mati, kemudian huruf hamzah ini diubah dan diganti dengan huruf Alif ( ا ), Wawu ( و ), atau huruf Ya’ ( ي ). Mad badal dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat.

Contohnya :

أَأْدَمُ dibaca اٰدَمُ

أَأْخُدُ dibaca اٰخُدُ

أُؤْفِى dibaca أُوْفِى

2. Mad Far’i Karena Sukun

Pembagian Mad Far’i yang terjadi karena bertemu sukun, diantaranya:

2A. Mad Layyin / Lin

2B. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

2C. Mad Tamkin

Penjelasannya adalah :

2A. Mad Layyin / Lin

Hukumnya yaitu apabila terdapat huruf mad yaitu Wawu mati ( وْ ) dan Ya’ mati ( يْ ) serta huruf sebelumnya berharakat fathah ( -َ ) disebut Mad Layyin.

Cara membaca Mad Layyin yaitu dengan halus atau lembut dan tidak boleh dibaca panjang, kecuali dibaca pada saat waqaf dan hukumnya berubah menjadi hukum bacaan Mad Arid Lissukun.

Contohnya :

اَرَءَيْتَ , قُرَيْشٍ , اَلصَّيْفٍ

2B. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Hukumnya yaitu apabila terdapat bacaan Mad Thobi’i bertemu dengan huruf yang berharakat mati ( -ْ ) yang tidak berada diakhir kalimat dan dibaca panjang 6 harakat atau 3 alif.

Contohnya :

اٰۤلْـٰٔنَ وَقَدْ كُنْتُمْ , اٰۤلْـٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ

2C. Mad Tamkin

Mad Tamkin secara istilah adalah bacaan panjang pada huruf Ya bertasydid dan berharakat kasrah (يِّ) yang bertemu dengan huruf Ya sukun (يْ) dalam satu lafal.

Cara membaca bacaan Mad Tamkin adalah satu alif atau dua harakat, sama seperti panjang hukum Mad Thobi’i atau Mad Asli.

Huruf Ya bertasydid tersebut dinamakan Mad Tamkin karena huruf Ya menempati bacaan mad sebab bertemu Ya sukun dan harus dibaca sepanjang 1 alif atau 2 harakat.

Tidak seperti hukum Mad yang lain, Mad Tamkin sebenarnya cukup jarang atau tidak terlalu banyak ditemukan dalam Al Quran, contoh nya :

Surah Al Baqarah ayat 61

وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ

Penjelasan:

Hukum mad tamkin terdapat pada lafal النَّبِيّٖنَ yang dibaca Nabiyyiina dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.

3. Mad Far’i Karena Tasydid

Pembagian Mad Far’i yang terjadi karena bertemu tasydid, diantaranya :

3A. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

3B. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

3C. Mad Lazim Musyabba’

3D. Mad Farqi

Penjelasannya yaitu :

3A. Mad lazim Mutsaqqal Kilmi

Apabila terdapat bacaan Mad Thobi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kalimat dan dibaca dengan panjang 6 harakat atau 3 alif pada saat membaca huruf yang bertasydid kemudian diteruskan membaca huruf berikutnya.

Contohnya :

وَلَاالضَّآلِّيْنَ , ضَآلًّا

3B. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

Hukumnya yaitu apabila terdapat salah satu huruf atau lebih diawal surat yaitu pada 8 huruf hijaiyyah berikut ini.

Nun ( ن ) Qaf ( ق ) Shod ( ص ) ‘Ain ( ع ) Sin ( س ) Lam ( ل ) Kaf ( ك ) dan Mim ( م ) dan dibaca dengan panjang 6 harakat atau 3 alif.

Contohnya :

كۤهٰيٰعۤصۤ , الۤرٰ , الۤمّۤصۤ

3C. Mad Lazim Musyabba’

Hukumnya yaitu sama seperti hukum mad lazim mustaqqal harfi, namun sesudah mad ada huruf mati yang tidak diidghamkan atau ditasydidkan dan dibaca dengan panjang 6 harakat atau 3 alif.

Contohnya :

نۤ , قۤ , يٰسۤ

3D. Mad Farqi

Hukumnya yaitu apabila terdapat bacaan mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid pada dua kalimat atau lain kalimat dan dibaca panjang 6 harakat atau 3 alif.

Contohnya :

قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ , قُلْ اٰۤللّٰهُ

4. Mad Far’i Karena Waqaf

Pembagian Mad Far’i yang terjadi karena waqaf, diantaranya :

4A. Mad Arid Lissukun

4B. Mad Iwad

Penjelasannya adalah :

4A. Mad ‘Aridh Lissukun

Mad ‘Arid Lissukun dibaca panjang jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Layin.

Panjang bacaan mad Aridh Lissukun boleh 2, 4, atau 6 harakat.

Contohnya :

بَصِيْرٌ

خَالِدُوْنَ

والنَّاسِ

سَمِيْعٌ

4B. Mad Iwad

Mad iwad, terjadi apabila ada pergantian harakat fathatain atau tanwin fathah ( ﹷ ) menjadi alif seperti mad thabi’i karena diwaqafkan.

Cara membacanya seperti Mad Asli atau dua harakarat.

Contoh:

سَميْعًا بَصيْرًا عَلِِيْمًا حَكِيمًا

XII. Idgham Mutamatsilain atau Idgham Mimi

Tajwid ini berlaku jika ada dua huruf bertemu dengan makhroj dan sifat yang sama, kecuali wau (و) dan ya (ي). Cara membacanya adalah dimasukkan, diidghamkan, atau ditasydidkan kepada huruf yang kedua.

Contoh idgham mutamatsilain di dalam Al Qur’an :

بَل لَّا تُكْرِمُ

Arab latin: bal lā tukrimụ

(QS Al Fajr ayat 17).

XIII. Idgham Mutajanisain

Hukum bacaan ini berlaku saat dua huruf bertemu dengan makhroj yang sama, namun sifatnya berbeda.

Contoh idgham mutajanisain di dalam Al Qur’an :

فَلَمَّا اَثْقَلَتْ دَعَوَ اللهَ رَبَّهُمَا

Arab latin: Fa lammā aṡqalad da’awallāha rabbahumā

(QS Al A’raf ayat 189).

XIV. Idgham Mutaqaribain

Hukum tajwid ini berlaku jika ada dua huruf bertemu dengan makhraj dan sifat yang hampir sama (berdekatan). Huruf yang termasuk idgham mutaqaribain adalah lam (ل) dan ra (ر), serta kaf (ﻙ) dan qaf (ﻕ).

Contoh idgham mutaqaribain di dalam Al Qur’an :

فَقُل رَّبُّكُمْ

Arab latin: Fa qur rabbukum

(QS Al An’am ayat 147)

Hal ini terkait dengan hukum bacaan Alif Lam yang bertemu dengan huruf huruf Qomariah

XV. Qalqalah Sugra

Hukum ini berlaku jika huruf qalqalah yakni ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق) berada di tengah ayat, dengan suara dipantulkan tidak terlalu kuat.

Contoh qalqalah sugra di dalam Al Qur’an :

رَزَقْنَٰهُمْ

Arab latin: razaqnāhum

(Qs Al Baqarah ayat 3)

XVI. Qalqalah Kubra

Cara baca tajwid ini adalah dengan pantulan cukup kuat. Huruf qalqalah kubra berada di akhir ayat.

Contohnya qalqalah kubra di dalam Al Qur’an :

وَٱلْيَوْمِ ٱلْمَوْعُودِ

Arab latin: Wal-yaumil-mau’ụd

(QS Al Buruj ayat 2)

Demikianlah ringkasan dasar dasar ilmu Tajwid yang praktis, paling mudah dan nyaman untuk dipelajari, dan sudah diterapkan sebagai materi pembelajaran ilmu Tajwid di Rumah Qur’an Al Badr, Jakarta

Bab pembahasan lainnya yang berkenaan dengan limu Tajwid ialah mengenai makhroj huruf / makhorijul huruf, yaitu tempat tempat keluarnya huruf huruf Hijaiyah beserta cara cara mengucapkan nya, sehingga terwujud bacaan Al Qur’an yang fasih, indah, dan bebas dari kesalahan kesalahan ( lahn ) dalam membaca Al Qur’an, baik lahn jali ( kesalahan fatal ) maupun lahn kufi ( kesalahan yang tersembunyi ).

Translate »
Open chat
Assalamualaikaum warhamatullah..
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, silahkan menghubungi admin.